Placeholder canvas

Mempertahankan eksistensi kepemimpinan dari ancaman dalam ERA AI dan Teknologi

Dalam era teknologi saat ini, Artificial Intelligence (AI) sering dianggap sebagai ancaman bagi manusia. Anggapan ini muncul karena adanya fungsi AI yang dianggap akan menambah, memperbaiki, hingga akhirnya mengambil alih kecerdasan manusia, termasuk para pemimpin.

Tentunya, keberadaan AI dapat menggantikan peran pemimpin dalam memproses data dan informasi, namun tetap saja tidak dapat menggantikan peran pemimpin manusia dalam aspek personality dan behavior-nya yang dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam meraih sebuah tujuan yang sama.

Maka dari itu, untuk menghadapi tantangan dalam era AI ini, para pemimpin dapat mengembangkan keunggulannya dalam kepribadian dan perilakunya dengan mengedepankan hal-hal berikut:

1. Kerendahan hati

Salah satu sifat yang harus dipertahankan dalam era AI ini adalah kerendahan hati. Masih banyak pemimpin saat ini yang tidak terbuka untuk mempelajari hal-hal baru, terutama hal-hal baru yang disampaikan oleh bawahannya. Padahal, seharusnya pemimpin memiliki kerendahan hati untuk belajar serta menerima feedback dari siapa saja, baik mereka yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, terutama bila feedback tersebut dapat membuat para pemimpin dan organisasinya menjadi lebih baik.

2. Kemampuan untuk beradaptasi

Berhubungan dengan kerendahan hati, kemampuan untuk beradaptasi juga diperlukan bagi pemimpin untuk terus bertahan dalam era AI ini. Kemampuan ini menandakan adanya kemauan untuk terus berinovasi serta menyadari segala peluang maupun ancaman yang ada. Dengan terus beradaptasi, maka para pemimpin dapat menghadapi segala tantangan baru yang hadir dengan lebih percaya diri dan kemauan untuk terus belajar serta memperbaiki diri mereka terus.

3. Visi yang jelas untuk maju ke depan

Visi selalu memiliki peran penting dalam menciptakan kepemimpinan yang efektif. Terutama dalam era AI ini, pemimpin dengani visi yang jelas semakin berperan penting dalam membawa perkembangan bagi organisasinya. Selain itu, visi yang jelas juga akan membantu organisasi untuk beradaptasi dengan baik dan menjaga eksistensinya dalam era teknologi ini.

4. Kemampuan untuk terus terhubung dengan sekitarnya

Untuk terus beradaptasi dalam era AI, tentunya pemimpin harus selalu update dan terhubung dengan segala perubahan yang terjadi di sekitarnya. Tidak hanya bagi dirinya sendiri, sang pemimpin juga harus memastikan bahwa tim organisasinya juga terus terhubung dengan perubahan di sekitarnya untuk terus mempertahankan eksistensinya.

Pada akhirnya, meskipun AI dapat menggantikan manusia dengan mencerna dan menyimpan data serta informasi dengan lebih baik, tetap saja pemimpin manusia dapat menghadapi tantangan dalam era AI ini dengan mengembangkan keterampilan emosional dan perilakunya. Dengan mengembangkan keterampilan tersebut, tentunya para pemimpin dapat terus memotivasi tim dan anggota organisasinya untuk terus beradaptasi serta mempelajari hal-hal baru yang berguna untuk mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang terus berubah.

sumber gambar by freepik.com

Share this Article:

Scroll to Top