Placeholder canvas

Inilah 7 Kata yang Wajib Dihindari ketika Wawancara

Saat wawancara, tim personalia melakukan penilaian terhadap diri kandidat karyawan seutuhnya. Tidak hanya menilai sikap dan penampilan, tetapi juga setiap kalimat yang diucapkan. Karena itu, Anda harus pandai memilih kata untuk menjawab tiap pertanyaan.

Nah, sebagai tips dalam wawancara, hindari menggunakan 7 kata di bawah ini ketika melontarkan pernyataan.

1. Nyaman

Mickey Dexler—mantan Chairman J. Crew Group—menyarankan calon karyawan untuk menghindari kata “nyaman” ketika wawancara. Terutama saat ditanya tentang alasan melamar jabatan atau pekerjaan tertentu di perusahaan. Menurut Dexler, kata tersebut bisa mengakhiri karier dalam waktu sekejap.

Hal itu karena kenyamanan menjadikan seseorang enggan bekerja keras. Bahkan, zona nyaman mampu membatasi kreativitas dan memperlambat peningkatan karier. Jadi, secara langsung, efeknya mengena pada kelangsungan hidup perusahaan.

2. Dipecat

Ketika ditanya tentang alasan keluar dari perusahaan lama, mungkin Anda merasa perlu menjawab dengan jujur. Karena itu, beberapa calon karyawan kerap kali mengucapkan kata “dipecat” manakala disodori pertanyaan tersebut.

Menurut Mickey Drexler, kata “dipecat” harus dihindari saat mengeluarkan pernyataan. Pasalnya, hal itu bisa menimbulkan penilaian negatif terhadap Anda. Bagi, perusahaan, orang yang dipecat pasti sulit diatur dan memiliki pribadi pengacau.

Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan kalimat “mengembangkan diri di bidang lain” atau kata “kesempatan baru”. Percayalah, perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki loyalitas tinggi dan berdedikasi.

3. Tidak Bisa

Sering kali pewawancara menanyakan kemampuan calon karyawan dalam mengerjakan job description yang rumit. Meskipun Anda ingin menjawab “tidak bisa” sebagai bukti kejujuran, sebaiknya cari kata lain. Gunakan pernyataan diplomatis, misalnya, “Saya belum punya pengalaman, tetapi bisa dicoba.”

Intinya, dengan pertanyaan tersebut, pewawancara ingin mengetahui sikap positif Anda dalam melakukan pekerjaan. Mereka menghendaki calon karyawan yang optimis dan pantang menyerah.

4. Benci

Kebencian—apa pun alasannya—merupakan hal yang menghancurkan hubungan. Saat seseorang diliputi sifat benci, ia akan menyingkirkan semua penghalang. Tanpa peduli benar atau salah tindakan tersebut, ia terus melakukan keburukan.

Bagi perusahaan, karyawan seperti itu memiliki risiko tinggi. Tidak hanya berisiko membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitarnya. Bahkan, rasa benci bisa menimbulkan konflik antarteman atau dengan atasan.

5. Belajar

Anda seorang fresh graduate? Walaupun wawancara ini pertama kali, jangan pernah mengeluarkan kata “belajar”. Mungkin, awal masuk ke perusahaan, Anda lebih banyak belajar daripada bekerja selayaknya orang kantoran. Namun, ingat, pewawancara menghendaki calon karyawannya menyumbangkan kemampuan untuk kemajuan perusahaan.

6. Terserah

Kata “terserah” menunjukkan kepasrahan Anda terhadap sesuatu. Bagi pewawancara, pernyataan tersebut menggambarkan sikap mudah menyerah. Pun bisa berarti menarik diri dari permasalahan yang mungkin terjadi di perusahaan.

Tidak hanya itu, kata “terserah” mengindikasikan bahwa calon karyawan tidak memiliki semangat dan nilai jual. Pewawancara pun menganggap kata”terserah” sebagai wujud kelemahan Anda yang bisa diperlakukan apa pun oleh lingkungan.

7. Agak

Perusahaan menginginkan karyawan yang mampu bersikap tegas saat menghadapi masalah. Itu sebabnya, kata “agak” dianggap sebagai simbol keraguan dari dalam diri seseorang. Lebih baik, kata tersebut diganti dengan “tidak” atau “iya” agar menunjukkan kekuatan diri Anda dalam memecahkan persoalan.

Kata “agak” juga diidentikan dengan keraguan. Pewawancara meyakini, orang yang sering mengucapkan kata tersebut tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Ia mungkin menjalankan tugas dengan setengah hati sehingga hasilnya kurang maksimal.

Itulah beberapa kata yang tidak boleh diucapkan oleh calon karyawan sebagai tips dalam wawancara di perusahaan idaman. Jangan menyerah, jika Anda belum berhasil masuk ke perusahaan meski sudah menerapkan tips ini. Terus melangkah maju; lakukan yang terbaik; jadilah diri sendiri. Semoga sukses!

Share this Article:

Scroll to Top