Placeholder canvas

Tips dan Trik Mempekerjakan Milenial

Kaum milenial mulai mendominasi lapangan kerja masa kini, dan diperkirakan akan mencakup 50 hingga 60 persen populasi usia produktif di Indonesia pada tahun 2020. Generasi ini memiliki karakteristik seperti lebih mudah menerima keberagaman, lebih sadar teknologi, mengikuti perkembangan isu sosial, dan cenderung membenci struktur kaku serta rutinitas monoton.

Sifat-sifat pekerja milenial bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan. Berikut beberapa tips mempekerjakan milenial agar perusahaan bisa mendapat karyawan loyal yang bermutu.

1. Ciptakan lingkungan kerja kreatif dan asertif

Milenial menyukai kreativitas dan senang mengolah ide-ide baru. Lingkungan kerja yang mendorong kegiatan belajar, berbagi ide, serta mengolah kreativitas akan lebih menarik bagi mereka ketimbang lingkungan kaku penuh birokrasi. Milenial cenderung lebih memandang kreativitas dan pengalaman ketimbang senioritas, sehingga atasan sebaiknya tidak menerapkan prinsip “yang lebih tua selalu benar”.

2. Buat struktur pekerjaan yang jelas, tetapi biarkan ide berkembang

Milenial membutuhkan struktur pekerjaan yang jelas, karena mereka cenderung tidak menyukai pekerjaan yang “tidak berujung”, tanpa adanya sasaran akhir dari program tersebut. Struktur seperti jadwal dan tenggat waktu jelas juga akan mendorong mereka lebih disiplin.

Hal ini bukan berarti mengurung mereka di dalam kotak. Atasan atau manajer harus tetap memberi kesempatan pada karyawan milenial untuk menyampaikan pendapat serta mengembangkan ide.

3. Libatkan teknologi secara optimal dalam lingkungan kerja

Milenial adalah kaum yang melek teknologi dan cenderung mengkuti tren gaya komunikasi terkini. Mereka lebih memilih perusahaan yang menggunakan teknologi secara efektif untuk mendukung pekerjaan sehari-hari. Mengapa repot-repot pergi ke kantor cabang lain jika rapat masih bisa dilakukan lewat Skype?

Perusahaan dapat memanfaatkan keahlian dan kemampuan adaptasi kaum milenial terhadap tren teknologi untuk merombak kultur bisnis. Saat ini, tren bisnis di Indonesia telah pelan-pelan merambah aspek digital. Semakin banyak karyawan milenial yang akrab dengan teknologi, semakin mudah bagi perusahaan untuk mengikuti tren bisnis.

4. Ciptakan keseimbangan antara kerja dan santai

Milenial adalah kaum yang menghargai “hidup seimbang”, serta percaya bahwa jam kerja yang terlalu panjang tidak selalu membawa hasil baik. Mereka cenderung kurang menghargai atasan yang tidak menghargai waktu istirahat, misalnya yang menelepon soal pekerjaan saat jam tidur atau ketika si karyawan sedang cuti.

Perusahaan yang mempekerjakan banyak karyawan milenial harus menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara psikologis. Milenial menyambut tantangan dan tekanan kerja, tetapi mereka tidak akan menghargai atasan yang kurang menghargai keseimbangan antara kerja, istirahat, serta waktu untuk keluarga.

5. Ikuti perkembangan sosial saat membuat program kerja

Milenial adalah kaum yang sangat aktif mengikuti berita, tren sosial, dan perkembangan dunia. Mereka juga senang terlibat dalam kegiatan yang membawa dampak positif bagi publik. Kaum milenial akan menghargai perusahaan yang melek informasi serta aktif secara sosial. Hal ini juga bisa menjadi strategi perusahaan untuk menciptakan citra positif di mata publik.

6. Ciptakan rencana rekrutmen jangka panjang

Milenial adalah kelompok pekerja yang cenderung sering tidak puas. Mereka biasanya memulai periode kerja dengan berganti pekerjaan beberapa kali, sebelum menemukan tempat bekerja jangka panjang yang tepat. Perusahaan harus mempertimbangkan rencana rekrutmen jangka panjang, terutama jika yang dicari adalah karyawan tingkat dasar.Generasi milenial memiliki karakter yang sangat berbeda dari generasi X, tetapi perusahaan bisa memanfaatkannya untuk mendorong kesukesan bisnis. Pastikan menerapkan metode manajemen SDM yang tepat, dan manfaatkan produk digital seperti Gaji.id untuk memudahkan pengelolaan data dan informasi terkait karyawan secara efisien.

Share this Article:

Scroll to Top